Diagonal Kiri Atas

Diagonal Kiri Atas

Berdiri berharap adimanusia
sayap-sayap patah memaksa terbang
hisab andalan mu biar hilang
jubah dan sorbanmu hanyalah dusta

lihatlah dirimu seperi abu
bayang-bayang semu surga meronta
bingungkan semua umat yang tak pernah tamat
luruskan hidupmu yang seperti jembut


dengan mudahnya kau haramkan ini itu
dengan fatwamu kau kutuk dunia ini

doktrin dinamika hancurkan umat
retorika busuk sambut kiamat
gadai ayat suci tanpa logika
demi harta riba modal ONH!

Kita semua tahu apa yang akan menjadi kebaikan bagi diri kita. Kita semua tau apa akan mengancam diri kita. Kecuali jika memang kita tak pernah sadar tentang apa yang sebenarnya kita lakukan, padahal dari kecil kita telah belajar untuk mengetahui segala hal tanpa batas. Dan mungkin kesalahan/kegagalan akan menjadi akibatnya. Tapi seperti yang penah dikatakan seseorang bahwa dari kegagalan/kesalahan yang telah kita buatlah, kita menemukan sebuah nilai. Bukan nilai yang seperti diberikan guru kita semasa sekolah, tetapi merupakan nilai lebih jauh itu. Nilai yang abstrak yang tak bisa di deskripsikan, tapi berperngaruh pada kehidupan (minimal bagi kita sendiri yang menemukannya).

MUI merupakan sebuah lembaga keagamaan yang cukup berpengaruh (buruk) bagi kehidupan masyarakat kita. Ya, tentu saja, karena masyarakat kita kebanyakan merupakan muslim terlepas dari apa yang mereka percayai. Juga kondisi masyarakat yang terlalu agamis (dalam artian tidak religius dan tidak mengalami kenikmatan spritual) yang membuat segala fatwa MUI baik yang masuk akal namun seharusnya penuh pertimbangan dan tidak masuk akal sekali pun, kebanyakan pasti diikuti tanpa dipertanyakan terlebih dahulu. Walaupun ada kebingungan toh itu pun hanya kebingungan sesaat. Apalagi bagi masyarakat yang agamis (kecuali mereka yang beda golongan mungkin) akan menuruti setiap fatwa, yang konon demi kemaslahatan umat. Padahal hanya akan membuat hidup semakin rumit layaknya bulu jembut yang kusut.
Seharusnya kita sadar bahwa MUI itu hanyalah lembaga yang diurus oleh ulama, yang tentunya kita mengetahui bahwa ulama itu manusia dan tak ada manusia yang sempurna (klise abis ya). MUI bukanlah agama, apalagi Tuhan. Jika kita sadar akan hal itu maka seharusnya kita juga tahu apa yang seharusnya kita lakukan.